Rabu, 03 Februari 2016

Sejarah Bunga Lycoris

Bunga Lycoris adalah bunga musiman yang mekar pada bulan september-oktober, ketika suhu sudah mulai mendingin di musim gugur.
Dalam hanakotoba, bunga Lycoris berarti "Tidak akan pernah bertemu kembali", "kenangan yang terlupakan", "ditinggalkan".


Bunga cantik ini memiliki arti yang menakutkan dan sedih di jepang. Itulah kenapa, beberapa anime seringkali menampilkan bunga ini ketika ada scene sedih dan menakutkan. Bunga ini pernah muncul di anime Inuyasha, Jigoku Shoujo, Kamichama Karin, Nabari no Ou, dan beberapa anime lainnya.

Higanbana digambarkan dalam kitab Sutra Teratai terjemahan Cina dan Jepang sebagai bunga cantik yang tumbuh di Diyu (neraka) atau Huángquán, yang membimbing orang yang telah meninggal menuju reinkarnasi berikutnya. Ketika ia berbunga, daunnya akan berguguran, dan ketika daunnya tumbuh, bunganya akan layu. Hal ini memunculkan berbagai legenda yang menerangkan penyebabnya. Salah satu yang terkenal adalah legenda tentang dua peri, yaitu Manju (penjaga bunga) dan Saka (penjaga daun). Mereka ditugaskan untuk menjaga bunga dan daun itu sendiri-sendiri, namun karena merasa penasaran, mereka pun mencoba untuk menyeleweng dari tugas mereka dan saling bertemu. Keduanya pun saling jatuh cinta pada pandangan pertama. Karena merasa kesal dengan ketidakpatuhan mereka, Amaterasu lantas memisahkan mereka dan memberikan mereka sebuah kutukan sebagai bentuk hukuman: bunga-bunga dari Manju tidak akan pernah memenuhi daun Saka lagi. Selanjutnya, keduanya pun bersumpah akan saling bertemu kembali di Diyu setelah bereinkarnasi, namun ternyata tidak terwujud. Untuk mengenang pasangan yang malang ini, orang-orang pun memberi nama tumbuhan yang dijaga kedua peri tersebut dengan nama "Mañjusaka" (di Jepang disebut "manjushage"). Itulah mengapa higanbana juga disebut dengan "manjushage".

Beberapa legenda juga mengatakan, apabila kalian bertemu dengan seseorang yang nantinya tidak akan pernah kalian temui lagi, higanbana akan berbunga di sepanjang jalan. Mungkin karena legenda-legenda menyedihkan inilah, orang-orang Jepang sering menggunakannya di upacara pemakaman. Nama "Higanbana (彼岸花)" sendiri secara harfiah berarti "bunga higan (pinggir Sungai Sanzu)", "menghiasi dan menyenangkan", serta "bunga akhirat di gokuraku jyōdo".